2 soon.

a jayhoon very short au.


Enam bulan sudah cukup Jongseong lalui sendirian dengan bayang-bayang rasa salah pada si cantik yang entah bagaimana kabarnya sekarang. Enam bulan, sudah dirinya tunggu kabar baik dari beberapa kenalannya yang ada disurabaya, dirinya kenal dengan beberapa mahasiswa di sana karena kampusnya rutin mengadakan kunjungan kampus seperti beberapa bulan kebelakang.

dirinya sudah menginjak semester enam, tinggal menghitung beberapa bulan saja gelar s1 akan ia dapatkan, bergelut dengan skripsi akan ia laksanakan. namun, bagaimana dengan kabar ci cantik yang entah kapan akan muncul ke permukaan.

jongseong bukan tipikal orang yang akan dengan mudah lupa dengan sesuatu yang amat sangat ia sukai.

“aku pengennya wisuda di datengin kamu sambil bawa bucket bunga sayang, tapi kesalahan aku di masa lalu kayaknya bikin kamu gamau ketemu aku lagi ya?”

jongseong bukan tipikal orang yang akan blak-blakan bilang kalo dirinya akan perlihatkan cintanya pada seseorang, namun untuk sunghoon ia akan lakukan.

“jong, enam bulan lo bulak-balik bandung—surabaya itu dapetin apa? lo cuman nelen pil pahit doang dengan cari sunghoon padahal lo gatau dia masih di sana atau enggak. stop lah jong, siapa tahu sunghoon udah bahagia sama dunianya yang baru!”

heeseung nyatanya akan selalu setia di sampingnya setiap saat, mengoceh jika dirinya lelah akan tingkah jongseong yang seperti orang gila karena mencari seseorang tanpa tahu kabarnya.


satu tahun.

satu tahun sudah jongseong tunggu di cantik yang senan tiasa gemakan tawa indah di gendang telinganya bak syair merdu yang mengalun terbawa angin diikuti oleh taburan bunga dari pohon rindang.

“semester tujuh, masa gak ada gandengan jong? wisuda gue mau ajak calon tunangan gue dah kayaknya.”

“iya nih, jay anteng ngejomblo mulu. nunggu orang surabaya yang gak ada kabar sampe sekarang kah? siapa tau dia udah di jodohin jay.”

nyatanya jongseong hanya balas dengan kekehan singkat, begitu setia dengan keyakinannya.

kalaupun sunghoon sudah punya gandengan, jongseong masa bodo jika tidak melihat secara langsung oleh kedua netranya sendiri. selama ia masih belum mendengar kabar dari cantiknya, ia akan selalu percaya bahwa sunghoon juga sedang menunggunya.

“jake, lo udah kirim agen pelacak yang ke berapa hari ini? kali ini biar gue lagi yang bayar, minggu besoknya terserah siapa aja.”

nyatanya jongseong masih percaya jika usahanya dan jake akan membuahkan hasil. setiap libur semester jongseong akan sempatkan dirinya untuk menginap di surabaya dan berkeliling di sana bersama dengan heeseung dan jake untuk mencari sunghoon.

libur ujian tengah semester jongseong selalu sempatkan kesana walaupun sudah di tegur beberapa kali oleh heeseung karena dirinya belum lengser dari keanggotaan BEM tetapi sudah lepas tanggung jawab. maka jongseong putuskan untuk tinggalkan keanggotaan itu untuk fokus pada misinya.

“jay gua tidur di kamar sebelah ya, gua mau nyoba hubungin lagi beberapa kenalan yang sempet liat orang yang kaya sunghoon.”

“oke jake, thanks and good luck!”

entah semesta sudah mengasihaninya atau apa, tapi malam ini jake dan jay tiba-tiba mendapat sebuah pesan yang isinya menyatakan jika sunghoon berada dimana.

“jay! gue tau sunghoon dimana!”

“kak jaemin chat gue, jay !”