DECALCOMANIA ; èmerveillement.

Nayaka who had trouble dealing with raditya's spoiled attitude, which doubled that day.

cw // bxb, kissing scene, dirty words, harsh words, minor dni please, mention of mature stuffs.


Dahulu, ketika Nayaka masih berumur sepuluh tahun, ia selalu bermain sebuah kisah romansa anak belia dengan anak-anak seumurannya di desa, berlaga sebagai sepasang kekasih yang menjalin asmara dab berakhir dengan mengikat janji suci di altar yang mereka buat dari bahan seadanya. Nayaka sangat senang bermain lakon sebagai seorang pembawa bunga, ia senang menjadi bagian terpenting dalam sebuah upacara pernikahan, mereka semua bermain bersama. Anak perempuan dan anak laki-laki tergelak sepanjang waktu tanpa memandang gender masing-masing dengan aneh dan berbeda.

Waktu demi waktu berlalu, namun impian Nayaka untuk menikah dengan seseorang yang ia cinta tanpa paksaan selalu ia simpan di ingatan. Dulu, ketika umurnya baru menginjak tujuh belas tahun Nayaka pernah merasakan menyukai seseorang, namun perasaannya kandas begitu saja ketika orang yang ia sukai secara gamblang menyebutnya menjijikan karena memiliki perbedaan dengan kebanyakan lelaki lainnya. Perasaan Nayaka luar biasa sakitnya ketika beberapa orang langsung mencemooh dan menghakimi jika ia adalah bibit virus di masyarakat. Namun, jatuh cinta bukanlah sebuah kesalahan. Nayaka hanya jatuh cinta, dan ia juga tidak merugikan orang yang ia suka, namun kenapa orang-orang menganggapnya gila.

Tepat ketika umurnya menginjak dua puluh tahun, Nayaka rasakan perasaan itu kembali. Awalnya ia takut, takut jika ia kembali di benci karena memiliki perasaan pada sesama jenis, namun ternyata manusia tidak semuanya sama. Dengan Raditya, Nayaka bisa ungkapkan secara gamblang bahwa ia jatuh cinta, tanpa harus takut hatinya terluka untuk kedua kalinya.

Bagi Nayaka, Raditya adalah sebuah hadiah yang datang tiba-tiba seperti sebuah kejutan dari semesta, yang di bungkus dengan rapi berhiasi pita merah dengan berbagai bentuk dan corak yang indah. Terlalu istimewa, bila semua orang deskripsikan Raditya sebagai penyelamat hidupnya, maka Nayaka terlampau sepakat.

Nayaka tersenyum ketika mengingat pertemuan pertamanya dengan Raditya, bahkan ia hampir lupa dengan masakan ayam kecap yang ia buat untuk makan malam dirinya bersama pujaan hatinya. Nayaka lirik jam dinding yang terpasang apik di dapur, dan menunjukan pukul tujuh malam. Kenapa kekasihnya

belum sampai juga?

“Macet kali ya? nggak biasanya Aa telat pulang kaya gini, wajar sih sekarang jam-jamnya orang kantor pulang pasti Aa kejebak macet,” Nayaka bergumam pelan. Detik selanjutnya Nayaka bisa mendengar bunyi pin yang di tekan, senyumnya merekah bak bunga yang baru mekar, sepersekon Nayaka hanya diam menanti seseorang dari balik pintu keluar. Ah, Nayaka rasakan hatinya lega ketika lihat senyuman kekasihnya terbit menyapa.

“Sayang, Aa pulang!” Raditya rentangkan tangannya

sambil berjalan mendekat ke arah dapur, ia bisa

mengetahui kekasihnya ada di sana karena bau harum

yang menguar saat ia masuk.

“Selamat datang di rumah, Aa. Kok pulangnya terlambat?

macet ya di jalannya?” Nayaka bertanya sambil kembali

mengaduk ayam yang tengah ia masak, tanpa

memperdulikan tatapan memangsa Radit yang di

tujukab padanya.

Nayaka terkesiap ketika kedua tangan kekar milik si

taurus melingkar pada pinggangnya yang ramping,

Nayaka tahan nafas ketika hidung bagir kekasihnya

menempel apik pada perpotongan lehernya.

mengendus dan membelai kulit lehernya hingga buat

bulunya meremang.

“Maksudnya pake baju kebuka gini apa, hm? sengaja mancing kepunyaan Aa biar berdiri ya?” “Gerah, kamu tau sendiri Jakarta panas, jadinya yaudah aku pake tanktop doang. Lagian kamu liatnya juga suka kan?” tanpa menoleh sedikitpun Nayaka berikan senyuman mengejek pada Radit.

“Ya suka, makannya Aa langsung cium-cium pundaknya.

Cantik banget sayang, punya siapa kamu?”

“Punya kamu, Aa. Eh bentar, Nay baru sadar baju kamu

beda sama pas berangkat main golf tadi. Mandi di

rumah Mama sama Papa?” Radit tidak menjawab, ia hanya fokus melingkari pinggang Nayaka dengan

tangannya, tak lupa Radit juga terus ciumi pundak si

cantik saat sang empunya sedang fokus memasak.

Nayaka bisa rasakan gelenyar aneh saat bahunya dikecup dengan lembut, saat perpotongan lehernya di endus dan dicium oleh Radit, saat pinggang rampingnya di elus pelan, Nayaka bisa rasakan seluruh sendi di

tubuhnya tidak berfungsi, Nayaka lemas.

“How come you're born so handsome, aa. “Nayaka terkejut

ketika rasakan tubuhnya melayang, kakinya tak menapak lantai, ia rasakan pinggangnya di rengkuh erat oleh Radit, bawa tubuhnya untuk duduk di atas kitchen set yang ada di apartemen milik Radit. Tak lupa pria taurus itu matikan kompor yang masih menyala. “Cantik, Aa udah lapar. Makannya udah bisa dimakan sekarang?” Radit tatap kedua mata bulat bertabur kerlap-kerlip bintang milik Nayaka, selami kedua bola mata itu hingga ia puas, tak lupa ia berikan stimulasi dengan elus paha bagian dalam milik sang kekasih.

“S-sure.. selamat menikmati!” semburan merah merona

bisa Radit lihat dari pipi sang kekasih, senyum manis

malu-malu yang Radit tunggu akhirnya bisa ia tangkap

oleh kedua matanya lagi. Oh, Radit rindu.