Rumi berlari dengan cepat untuk sampai ke toilet. Kepalanya celingukan kesana-kemari untuk mencari petunjuk yang biasa terpangpang bertuliskan toilet.

Karena sudah tidak tahan, dirinya menabrak seseorang hingga orang itu jatuh tersungkur. Bukannya minta maaf, Rumi malah semakin mempercepat larinya ketika di rasa air seninya hampir keluar.

“Woi kalo jalan liat-liat dong!”

“Maaf om, saya kebelet kencing. Gak bisa ngobrol dulu, nanti aja ya kalo saya senggang.”